Mencintai Rasulullah Adalah Bagian Dari Keimanan

Artikel Islam - Postingan Artikel Kali ini Berjudul " Mencintai Rasulullah Adalah Bagian Dari Keimanan " , Pada Postingan sebelumnya Kita Juga Sudah Membahas " Mencintai Sesama Muslim Sebagaimana Mencintai Dirinya Sendiri " Jika Anda Belum Membacanya Silahkan Back Dan Bacalah Untuk Beberapa Menit saja.

Diriwayatkan Dari Abu Hurairah Bahwa Rasulullah bersabda, " Demi Dzat yang Jiwaku Berada Dalam Kekuasaan-Nya, Tidak Sempurna Keimanan Seseorang Dari kalian Sehingga Aku Lebih Dicintainnya Dari Pada Orang Tua Dan Anaknya sendiri."

Diriwayatkan dari Anas Dengan Lafadz hadits yang sama kemudian ditambahakan : " Dan Dari seluruh Umat Manusia."

Apabila ada pertanyaan, apakah hawa nafsu masuk dalam kalimat "manusia semua"? Jawabnya, hawa nafsu masuk dalam kalimat tersebut, jika dilihat secara zhahir. Adapun maksud cinta di sini adalah cinta yang berdasarkan kebebasan (memilih) bukan cinta dalam pengertiannya sebagai tabiat. Menurut Imam Nawawi, hadits tersebut mengisyaratkan masalah nafsu ammarah (nafsu yang cenderung untuk melakukan hal-hal yang dilarang) dan nafsu muthmainnah (nafsu yang cenderung melakukan hal-hal yang baik dan dapat menenangkan hati). Maka orang yang nafsu muthmainnahnya lebih dominan dalam dirinya, ia akan lebih mencintai Rasulullah, demikian juga sebaliknya dengan orang yang dirinya dikuasai oleh nafsu ammarah.


Hadits ini juga mengisyaratkan keutamaan berfikir, sebab cinta yang telah disebutkan di atas dapat diketahui dengan berfikir. Hal itu dikarenakan apa yang dicintai dari manusia dapat berupa dirinya atau halhal lain. Adapun apa yang dicintai dari dirinya, maka ia akan menginginkan keselamatannya dari berbagai macam penyakit dan bencana, dan tidak jarang kita mendapatkan sebagian mereka yang mengeluarkan tenaga, harta dan kemampuannya untuk berziarah ke makam Rasulullah dan melihat tempat-tempat sejarah beliau. itulah sebenarnya hakikat yang diinginkan, sedangkan apa yang dicintai dari selain dirinya, adalah tercapainya suatu manfaat yang diinginkannya.


Untuk itu orang yang memikirkan manfaat yang diperoleh dari Rasulullah yang telah mengeluarkan dari gelapnya kekufuran menuju terangnya cahaya keimanan, maka ia akan mengetahui bahwa manfaat yang diperoleh dari Rasulullah akan lebih besar dari pada manfaat yang diperoleh dari selainnya. 


Memang manusia berbeda-beda dalam hal ini, tapi tidak diragukan bahwa para sahabat memiliki kecintaan yang sempurna terhadap Rasulullah, karena kecintaan tersebut merupakan buah dari pengetahuan, dan mereka telah mengetahui hal ini.




Semoga Artikel Diatas Bermanfaat bagi Seluruh Umat Muslim yang ada di berbagai Penjuru, Sertakan Komentar anda dan silahkan share. Salam satu Islam

Related Posts

Previous
Next Post »